MAKALAH
MATA KULIAH TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI BIAYA PRODUKSI
Oleh:
Nama :
Supiyandi
NIM : 01021181520171
Jurusan : Ekonomi Pembangunan
Angkatan
: 2015
Dosen :
Drs.Tatang Abdul Madjid S, MA., Ph.D.
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
KATA
PEGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Teori Biaya Produksi” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Teori Ekonomi Mikro.
Ucapan terima kasih saya haturkan
kepada korang tua saya dan keluarga serta teman-teman yang telah memberikan
motivasi dan inspirasi kepada penulis sehingga tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi
Mikro ini dapat diselesaikan. Dalam makalah ini dibahas tentang bagaimana teori
produksi berlaku kepada para pelaku produksi barang atau jasa.
Dalam penulisan makalah ini banyak
sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis memerlukan kritik dan saran
yang bermanfaat untuk lebih baiknya
pembuatan makalah di masa mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca dan seluruh masyarakat Indonesia.
Indralaya, Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. 1
KATA
PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 4
1.4 Manfaat ................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 5
2.1 Pengertian Teori Biaya Produksi .......................................................... 5
2.2 Produksi, Produktivitas, dan Biaya ..................................................... 6
2.3 Biaya Produksi Jangka Pendek ............................................................ 6
2.4 Biaya Produksi Jangka Panjang ........................................................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika
suatu perusahaan akan
menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu
menginginkan keuntungan yang besar
dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman
tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan
biaya-biaya yang
akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
Ongkos atau biaya sumber daya
produksi bagi sebuah perusahaan adalah sama dengan nilai sumber-sumber produksi
tersebut di dalam penggunaan alternatifnya yang terbaik. Pembahasan tentang perilaku produksi inilah yang kemudian diangkat sebagai
tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan
konsumen-konsumennya. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang teori
produksi dalam ilmu ekonomi mikro.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian biaya produksi dan bagaimana hubungan antara produksi, produktivitas, dan biaya?
b. Bagaimanakah konsep biaya produksi jangka pendek dan jangka
panjang?
1.3 Tujuan
a. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah.
b. Mengetahui pengertian biaya
produksi dan hubungan
antara produksi, produktivitas, dan biaya.
c.
Mengetahui
teori biaya produksi jangka pendek
dan jangka panjang.
1.4 Manfaat
Diharapkan manfaat dari penulisan makalah ini baik
penulis maupun pembaca bisa menambah pemahaman dan pengetahuan serta menambah wawasan kita bersama terhadap
teori biaya produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biaya Produksi
Biaya dalam
pengertian Produksi ialah semua “beban” yang
harus ditanggung oleh produsen untuk
menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Semua
faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses
produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya
oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang
memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan
alternatif.
Biaya produksi dapat
meliputi unsur-unsur sebagai berikut: bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah
jadi, bahan-bahan pembantu atau penolong,
upah tenaga kerja dari tenaga
kerja kuli hingga direktur, penyusutan peralatan produksi, uang modal, sewa, biaya
penunjang seperti (biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi), biaya pemasaran seperti biaya iklan dan pajak
Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata
dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli
untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan. Contoh: biaya tenaga kerja, sewa
gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses
produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.
2.2 Produksi,
Produktivitas, dan Biaya
Keputusan tingkat produksi
senantiasa berkaitan dengan tingkat produktivitas factor – factor produksi yang
digunakan. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama
dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas
dan biaya mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya
produksi akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya. Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka
pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya
produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka
panjang, karena semua factor produksi adalah variable, biaya juga variable.
Artinya, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi.
Dalam jangka panjang,
perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas disbanding dalam jangka
pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga
setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan
karakter fungsi produksi jangka panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala hasil menarik” (Increasing return to scale atau IRS),
penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi. Sebaliknya dengan
perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing
return to scale atau DRS).
2.3
Biaya
Produksi Jangka Pendek
Biaya produksi jangka pendek
adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor
produksi yang digunakan dalam proses prooduksi. Dalam biaya produksi jangka
pendek ditinjau dari hubungannnya dengan produksi, maka dapat dibagi menjadi 2
yaitu:
1. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya:
a. Biaya Langsung (Direct
Cost)
Biaya Langsung merupakan
biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses
tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku
langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung
ditelusuri pada departemen tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan
biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses
tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
2. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan:
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya
Tetap Total adalah biaya yang tetap harus
dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap.
Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa
tanah dan lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel,
yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut,
adalah:
TC = FC +
VC FC = TC – VC
Keterangan: TC = Biaya Total (Total
Cost)
FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
VC =
Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya tetap (FC) adalah biaya
yang besarnya tidak berubah seiring dengan berubahnya jumlah produksi (Q).
Berapapun jumlah produksi apakah mengalami kenaikan
atau penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.
b. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / VC)
Biaya
Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar
kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin
banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga
sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
VC = TC – FC
Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan
berubahnya jumlah produksi. Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah ke kanan
atas.
c. Biaya Total (Total
Cost / TC)
Biaya
total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total
adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
Biaya variabel
merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga
dimiliki oleh biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah
seiring dengan berubah-ubahnya jumlah output yang dihasilkan.
Biaya Total (TC) adalah penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Kurva TC memiliki bentuk yang persis sama dengan bentuk kurva Biaya Variabel (VC), serta antara keduanya terpisah oleh suatu jarak vertikal yang selalu sama.
d. Biaya
Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata
adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan. Rumus :
AFC = FC / Q
Keterangan: FC = Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas
e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost / AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi.
Rumusnya:
AVC = VC/Q
keterangan: VC = Biaya Variabel Total
Q = Kuantitas
f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost / AC)
Average
Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi
banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC = TC /Q atau
(VC+FC)/Q
AC = AVC + AFC
2.3. Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua
faktor produksi atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi
tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya tetap dan biaya berubah. Dalam jangka
panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka
panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal.
Perubahan
biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya
marjinal.
Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat
memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis
ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata (AC). Sehinggas
analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam
usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk
kapasitas yang berbeda-beda.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang
digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
a)
Biaya Rata-rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/ LAC)
Biaya total rata-rata jangka
panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC/Q
Keterangan : LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
b) Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang
adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan
biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka
panjang dapat dihitung dengan rumus:
LMC = ∆LTC / ∆Q
Keterangan: LMC = Biaya marginal jangka panjang
∆LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∆Q = Perubahan output.
c) Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel.
Biaya total jagka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan: LTC = Biaya total
jangka panjang
LVC = Biaya Variabel jangka
panjang
Dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC
tidak menggambarkan biaya yang paling minimum untuk memproduksikan suatu
tingkat produksi. Terdapat kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat
meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2.
Titik A1 adalah titik ttterendah dari AC1. Dengan
demikian dalam jangka pendek, produksi sebesar QA dapat di
produksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik manapun pada AC1. Tetapi
dalam jangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum,
karena apabila kapasitas produksi yang berikut digunakan (AC2),
produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya sebesar seperti yang
ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan
bahwa kurva LRAC, walaupun tidakmenghubungkan setiap titik terendah dari AC,
menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang
atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja,
modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah
merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang.
Biaya produksi dapat
meliputi unsur-unsur seperti: bahan baku atau
bahan dasar termasuk bahan setengah jadi, bahan-bahan pembantu atau penolong, upah
tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur, penyusutan peralatan
produksi, uang modal / sewa, biaya penunjang seperti (biaya angkut, biaya
administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi), biaya pemasaran seperti biaya iklan dan pajak.
Biaya
produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat
menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi.
Sedangkan dalam biaya produksi
jangka panjang semua biaya adalah variabel.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini
tentunya sangat jauh sekali dari kata sempurna dan sangat dekat dengan
banyaknya kesalahan dan kekurangan. Untuk itu demi untuk perbaikan di masa yang
akan datang dan sebagai koreksi, kritik dan saran sangat di perlukan demi
kebaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Pindyck, Robert S dan Rubinfeld, Daniel L. 2009. Mikroekonomi Edisi Keenam
Jilid 1. Jakarta: PT Indeks.